21.3 C
Garut
Rabu, November 6, 2024

Buy now

Penyakit Campak, Difteri dan Tetanus Muncul di Garut, 91.770 Balita Belum Diimunisasi

GARUT – Akibat dari pandemi covid-19, banyak balita di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi. Termasuk Kabupaten Garut juga ditemukan data yang cukup tinggi balita belum mendapatkan imunisasi.

Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan menyebut,di Indonesia sekitar 1,7 juta balita belum mendapatkah imunisasi. Sementara di Kabupaten Garut sendiri, dari 220.047 balita, sebanyak 91.770 balita belum mendapatkan imunisasi dasar.

Dampaknya kata Yudha, beberapa penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan munisasi mengalami peningkatan. Misalnya difteri, campak dan tetanus.

“Akibat penurunan cakupan imunisasi terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dan terjadinya KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah,” ujar Yudha Puja Turnawan ketika mengunjungi imunisasi di Posyandu Diamond 3 di kampung Cibangban RW 03 Kelurahan Karangmulya, Kecamatan Karangpawitan.

Yudha menyebut, Kementerian Kesehatan sendiri sudah menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Dan di Kabupaten Garut Kick Off-nya sudah dilaksanakan hari Senin 1 Agustus lalu.

Oleh sebab itu Yudha mengajak semua pihak untuk bersinergi menyukseskan BIAN dan mengejar ketertinggalan imunisasi.

“ Bangsa yang kuat terdiri dari generasi yang sehat. Mari menjadi bagian orang tua yang menghasilkan generasi-generasi sehat karena mendapatkan imunisasi lengkap yang merupakan hak seluruh anak Indonesia,” ujarnya.
“ Tentu kita semua harus berkomitmen ikut ambil bagian mewujudkan generasi sehat dan berkualitas di masa yang akan dating,” tambahnya.

BACA JUGA: Kadis DPMD Garut: Penerima BLT DD Tidak Boleh Diganti Begitu Saja

Senada dengan Yudha, Kabid Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Garut Asep Surachman membenarkan banyaknya balita di Kabupaten Garut yang belum diimunisasi.

Penyebabnya kata Asep, ketika pandemi melanda, banyak masyarakat yang dilarang berkerumun, sementara di tempat imunisasi tentu akan terjadi kerumunan orang. Kemudian pelayanan kesehatan pun waktu itu cukup repot dengan penanggulangan covid-19 sehingga tidak bisa melayani imunisasi secara optimal. Di sisi lain kata Asep, masyarakat juga enggan datang ke puskesmas karena takut diperiksa covid-19.

Dampaknya kata Asep, capaian imunisasi rendah di seluruh Indonesia, termasuk juga di Kabupaten Garut.
Nah pada bulan Agustus ini Pemerintah mencanangkan BIAN untuk mengejar imunisasi tersebut khususnya di Jawa-Bali.

“ Oleh karena itu saya bersinergi didukung anggota dewan DPRD pak Yudha ini sangat mendukung, sangat memberikan support,” ujarnya.

BACA JUGA: Website Kejari Garut Diretas, Tampilkan Kasus Brigadir Yosua

Asep juga meminta masyarakat sadar betapa pentingnya imunisasi. Pasalnya akibat rendahnya capaian imunisasi itu, penyakit seperti campak, difteri, tetanus sudah muncul di Kabupaten Garut. Penyakit itu sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi. (gilang)

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Bircunewshttp://bircunews.com
Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.