MEDAN – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Syamsul Qamar mengaku prihatin dengan kondisi tenaga pendidikan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang masih jauh dari kata sejahtera. Padahal, mereka (guru PAUD) sebagai ujung tombak awal pendidikan anak di usia dini.
Ungkapan itu disampaikan politisi partai Golkar Sumut saat bertemu diruang kerjanya, Rabu 31 Agustus 2022.
Seharusnya, lanjut dia, para guru PAUD disetarakan dengan guru formal lainnya dan bukan dikerdilkan. Semisalnya dalam hal gaji/upah yang diterima.
“Ini masih ada gaji atau upah yang diterima guru PAUD Rp200 hingga Rp300 ribu perbulan. Sangat belum wajar menurut saya,”kata SQ sapaan akrab Syamsul Qamar.
Sebagai komisi yang membidangi Pendidikan, Syamsul menilai permasalah itu tidak dapat dibiarkan. Dirinyapun akan membawa aspirasi guru PAUD kepada pemangku kebijakan dan menyuarakan nasib para guru PAUD hingga ke tingkat Kabupaten/Kota dan DPR RI.
“Komisi E akan selalu mendukung dan mengawal satu gerakan serentak guru PAUD sebagai bentuk perjuangan hak haknya, salahsatunya atas desakan revisi undang undang sistem pendidikan nasional,”ujar SQ.
Selain itu, tambah Syamsul, pihak Komisi E juga akan menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan Sumut dan lainnya, guna mendiskusikan masalah yang dirasakan guru PAUD. Apakah, aspirasi yang dikeluhkan dapat ditampung pada APBD Tahun 2023 yang dimiliki Dinas Pendidikan Sumut.
“Kami akan coba diskusikan kepada dinas pendidikan Sumut, apakah anggaran dinas dapat menampung aspirasi para guru PAUD. Karena, saya sependapat dengan para pimpinan dewan akan adanya revisi undang undang Sisdiknas serta memperjuangkan nasib guru PAUD agar dapat ditampung pada APBD,”tegasnya.
BACA JUGA: Guru Paud Sumut Tuntut Hak dengan Tagline ‘Satu Gerakan Serentak’
Langkah tersebut, tentunya akan dilihat dari regulasi yang dipaparkan dalam pertemuan nanti. Apakah dapat diletakkan pada mata anggaran untuk direalisasikan kepada guru PAUD.
“Kami tetap melakukan perjuangan, mulai dari jalur partai dan fraksi dari kabupaten kota dan DPR RI, sehingga keluhan para guru PAUD dapat terjawab,”ketus Syamsul.
BACA JUGA: Guru PAUD Orasi ke Gubernur Sumut dan DPRD Provinsi
Intinya, kami sangat merasakan ketidak sejahteraan yang dirasakan para guru PAUD. Karena, bagaimanapun mereka (guru PAUD) sebagai ujung tombak dalam mempersiapkan para generasi penerus sejak dini. (ind)