GARUT – Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, benar-benar prihatin dengan bocah tak punya anus di Kabupaten Garut setelah melihat berita media online. Mensos RI itu memberikan atensi khusus untuk Muhammad Fasya, bocah tak punya anus di Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Garut itu.
Hari ini Kamis 11 Agustus, Kemensos pun menerjunkan tim dari Respon Kasus Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, ke rumah Muhammad Fasya.
Kunjungan tim Kemensos ini tak lain untuk memberikan solusi perihal kesulitan Muhammad Fasya yang terkendala menjalani operasi lanjutan karena BPJS PBI nya tidak aktif.
“ Kita dari Kementerian Sosial memastikan kondisi dari Ade Muhammad Fasya, dimana kondisi yang tergambarkan telah melaksanakan operasi yang pertama di bulan Februari. Untuk operasi kedua diperlukan rumah sakit yang lebih besar yaitu rumah sakit Hasan Sadikin,” ujar Adi Juliyanto, Petugas Respon Kasus Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi Kemensos RI.
Adi menjelaskan, untuk kendala BPJS, opsi yang akan dilakukan ada dua. Yaitu akan diusahakan menggunakan BPJS yang ditanggung oleh APBN atau BPJS yang ditanggung oleh APBD Garut.
BACA JUGA: Kadis Kesehatan Garut Akan Bantu Muhammad Fasya Bocah Tanpa Anus
“ Dikarenakan BPJS nya terkendala, kita akan mengurusnya membantu mengurusnya untuk melakukan pendataan kembali ke PBI APBD atau PBI APBN,” jelasnya.
Diantara dua opsi itu, mana yang akan diambil tergantung mana yang lebih cepat.
“ Kita lihat kondisinya, tadi kita sudah berkoordinasi dengan pak Yudha dari dewan komisi IV bahwasanya untuk APBD akan diluncurkan pada tanggal 1 September. Nanti kita akan koordinasikan dengan PBI JKN mudah-mudahan secepatnya bisa terbit juga,” tegasnya.
Adi juga membenarkan bahwa Menteri Sosial benar-benar perhatian terhadap Muhammad Fasya.
“ Ya dari hari kemrin Rabu bu Mensos mengkoordinasikan dengan semua unit yang berdekatan dengan Garut, untuk koordinasikan kondisi dari Muhammad Fasya. Dikarenakan berita yang sudah masuk sudah dilihat oleh bu Menteri dan segera untuk ditindak lanjuti mudah-mudahan Muhammad Fasya bisa kita tanggulangi dan membuktikan bahwa Kementerian Sosial tetap hadir di masyarakat,” tutupnya.
Sementara Camat Karangpawitan Saefurrohman menyebut bahwa pihaknya juga melakukan langkah-langkah untuk membantu keluarga Muhammad Fasya terutama dalam hal data kependudukan.
Kecamatan bersama Kelurahan pada hari ini tengah memperbaiki data keluarga Fasya. Termasuk dalam hal ini KTP ayah Fasya yaitu Sodik juga setelah dicek ternyata tidak ada dan hari ini sudah dibuatkan KTP.
Camat juga menyebut bahwa pihaknya juga memperbaiki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak padan dari keluarga Fasya, dan disinyalir menjadi salah satu kendala dalam hal BPJS.
“ Saya dari kecamatan dan pak Lurah, pak Kasi Kesra hari ini kita juga sedang membetulkan data keluarganya,” tegas Camat.(gilang/fey)