GARUT – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan bersyukur dengan penetapan status tanggap darurat banjir oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
Pasalnya dengan penetapan status tanggap darurat itu, korban banjir bisa mendapatkan uang kerohiman dari Pemerintah Kabupaten melalui belanja tak terduga (BTT) APBD Garut.
“ Alhamdulillah Pemkab Garut sudah menetapkan status tanggap darurat, sehingga rumah-rumah yang terkena banjir akan mendapatkan uang kerohiman dari Pemkab. Rumah yang rusak berat dan hilang terbawa hanyut luapan sungai akan mendapatkan bantuan dari BTT APBD Garut tahun anggaran 2022,” tegas Yudha.
Di samping itu Yudha juga berharap Pemerintah Kabupaten Garut bisa serius mencegah alih fungsi lahan di kawsan hulu sungai, yang selama ini disinyalir menjadi salah satu penyebab banjir.
BACA JUGA: Brimob Kompi 4 Batalyon A Pelopor Bantu Evakuasi Korban Banjir di Kabupaten Garut
“ Kemudian di daerah yang kemiringannya di atas 15 derajat harus banyak tanaman tegakan,” kata Yudha.
Selain itu Yudha juga menyoroti destinasi wisata dan desa wisata. Menurutnya harus ada pengawasan ketat dalam pembangunan wisata. Jangan sampai pengembangan destinasi wisata mengganggu catchment area ( area tangkapan air ).
“Karena berkurangnya tanaman tegakan di area tangkapan air ( hulu sungai ) maka ketika hujan, air tidak tertahan dan mengalir ke Daerah Aliran Sungai yang menyebabka banjir,” ujarnya.
Sebelumnya Bupati Garut, Rudy Gunawan menegaskan bahwa saat ini pemerintah daerah melalui dinas terkait dibantu oleh TNI-Polri tengah melakukan langkah-langkah penanganan banjir yang terjadi pada Jumat malam (15/7/22).
Rudy Gunawan mengatakan, sampai pada jam 5 pagi tadi, ia sudah menerima banyak laporan dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Satria Budi dan Camat di beberapa kecamatan terkait bencana banjir ini.
Sejauh ini, ada 8 kecamatan di Kabupaten Garut yang terendam banjir di antaranya Kecamatan Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Karangpawitan dan Kecamatan Cibatu.
Rudy menyampaikan, saat ini pihaknya menyatakan Kabupaten Garut dalam keadaan darurat banjir. BPBD, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran dibantu oleh TNI-Polri sudah melakukan evakuasi para penyintas banjir di Kabupaten Garut.
“Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal dunia, tapi tetap kita lakukan langkah-langkah penyelamatan. Tentu saya berharap kita semua waspada karena hujan hari ini masih turun, dan berdasarkan ramalan bahwa hujan akan ada sepanjang hari ini,” ucapnya di Ruang Pemengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu pagi (16/7/2022).
Rudy Gunawan juga mengajak para penyintas banjir, untuk segera membersihkan kembali rumahnya. Selain itu, ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan memberikan uang kerohiman dalam bentuk cash for work bagi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Garut.
“Mengerjakan pekerjaan oleh sendiri membersihkan rumahnya masing-masing 500 ribu rupiah per rumah. Dan selanjutnya yang bagi agak berat, ada lumpur dan sebagainya akan diberikan maksimal 1 juta rupiah per rumah,” lanjutnya
Selain itu, Rudy juga menginstruksikan kepada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut untuk menyalurkan beras cadangan pemerintah kepada masyarakat masing-masing 4,5 kg untuk satu rumah sebagai emergency dalam rangka memulihkan pangan saat bencana banjir. Terkait air bersih, Ia juga telah meminta Direktur Utama PDAM untuk segera memulihkan saluran air yang sudah keruh diakibatkan oleh banjir.
“Dan saya minta dinas-dinas teknis bersama dengan TNI Polri nanti membackup untuk melakukan pembersihan evakuasi,” ungkapnya.
Kemudian Rudy juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk segera melakukan langkah-langkah di lapangan.
Bupati Garut mengajak masyarakat untuk tidak panik, karena saat ini pemerintah daerah masih memiliki anggaran yang cukup untuk penanganan banjir melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Semua bisa dilakukan gotong royong, jangan panik. Kepada kepala desa, kepala kelurahan dibawah koordinasi pak camat melakukan langkah konkret di lapangan. Segera laporkan untuk mengatasi kesulitan masyarakat kita,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman mengatakan, musibah banjir ini diperkirakan disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga terjadi luapan Sungai Cimanuk yang kemudian merendam rumah warga.
“(Penyebabnya diperkirakan karena) intensitas hujan yang tinggi ya, hujan yang sangat tinggi, walaupun sekarang udah mulai turun, jadi sekarang luapan sungai mulai turun juga, dan sekali lagi kita tenang tapi waspada,” ucapnya, Sabtu pagi.
Wabup menyebutkan, saat ini pihaknya tetap melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak banjir, karena evakuasi nyawa adalah yang utama.
“Ya dari laporan (sementara) tidak ada korban jiwa, saya berharap tidak ada korban jiwa, (tetapi) banyak rumah-rumah yang terendam banjir, makannya tadi evakuasi dulu orang lah, evakuasi orang baru yang lainnya, selamat dulu selamatkan (orang) yang lainnya (bisa) menyusul,” tandasnya.
Sementra itu berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Garut, hingga Sabtu, pukul 09.45, dampak kerusakan umumnya menimpa rumah warga dan jalan terputus tersebar di 13 Kecamatan, yakni :
1. Kecamatan Tarogong Kaler
2. Kecamatan Tarogong Kidul
3. Kecamatan Garut Kota
4. Kecamatan Cikajang
5. Kecamatan Bayongbong
6. Kecamatan Karangpawitan
7. Kecamatan Banyuresmi
8. Kecamatan Cilawu
9. Kecamatan Banjarwangi
10. Kecamatan Cibatu
11. Kecamatan Talegong
12. Kecamatan Samarang
13. Kecamatan Pasirwangi
(gilang)