GARUT – Operator Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Desa Padamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut mengeluhkan kenapa verifikasi dan validasi data seolah tidak berubah.
Padahal verifikasi dan validasi (Verval) data DTKS kerap dilakukan pihak desa. Banyak warga miskin yang layak mendapatkan bansos yang diusulkan masuk dalam DTKS. Namun ketika data itu di-export ke aplikasi Dinas Sosial Kabupaten Garut, yang keluar nantinya itu itu saja.
Begitupun sebaliknya, ketika ada warga yang sudah mampu ingin dihapus sebagai penerima bansos, pihak desa juga kerap melakukan verval data. Namun ketika sudah di-export ke Dinas Sosial, tak juga terjadi perubahan. Yang menerima bansos itu-itu saja orangnya.
Kalaupun ada perubahan, menurut Wildan hanya sebagian kecil saja. Oleh karena itu Wildan juga merasa bingung dengan hal itu.
” Padahal ya dari desa itu sudah melakukan verifikasi data bersama pendamping desa, cuma kalau sudah di-export ke Dinas Sosial, ternyata tetap aja datanya itu itu aja,” tegasnya.
” Padahal saya tahun kemarin juga hampir 432 mengajukan buat RTRW miskin ya, tapi ada beberapa yang masuk, cuma yang keluar itu itu aja,” tambahnya.
BACA JUGA: Bupati Garut Sempat Dihalangi Cerita Mistis Saat Akan Bangun Jalan dan Jembatan di Wilayah Selatan
Di samping itu, Wildan mengharapkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Garut untuk membentuk tim khusus dalam hal verifikasi data DTKS.
Pasalnya kata Wildan, jika yang mencoret penerima bansos adalah dari pihak desa maka kecenderungan untuk terjadi konflik horizontal akan sangat besar. Akan terjadi berbenturan antara desa dengan masyarakat.
BACA JUGA: Gowes Dua Negara Malaysia-Indonesia Akan Berlangsung di Sumut
Karena itu menurutnya yang lebih baik adalah Dinas Sosial yang turun langsung membentuk tim khusus untuk menyetop penerima bansos ketika dia sudah dianggap mampu.(gilang)