MEDAN – Himpunan Telangkai Pelestari Adat Melayu (HTPAM) Sumatera Utara (Sumut) diminta untuk terus menjaga kekompakan dan keaslian adat melayu di tengah-tengah arus globalisasi yang makin deras.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah saat menerima kunjungan Pengurus HTPAM Sumut ke Rumah Dinas Jabatan Wagub Sumut, Jalan Teuku Daud, Medan.
“Memodifikasi adat sesuai perkembangan zaman boleh saja, tapi yang paling penting adalah menjaga keasliannya,” ujarnya.
Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah menjelaskan keaslian budaya harus dijaga, karena merupakan identitas bangsa. Untuk itu, Ia berharap HTPAM yang telah berdiri sejak tahun 1997 harus bisa menjaga keaslian budaya melayu di Sumatera Utara.
“Himpunan Telangkai Pelestari Adat Melayu usianya sudah 25 tahun. Saya harap jangan berpecah-pecah dan jaga keaslian Budaya Melayu agar nanti anak cucu kita bisa paham bagaimana budaya melayu yang asli khususnya tradisi telangkai yang diisi pantun-pantun nasehat dan ini sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia,” ujar Ijeck.
HTPAM Sumut yang akan dikukuhkan di akhir Juli mendatang, diharap Ijeck juga dapat membuat program kerja di antaranya membuat satu buku berisi berbagai adat Budaya Melayu yang asli agar bisa dibaca oleh generasi penerus mendatang.
“Kalau sudah dikukuhkan kalau bisa nanti buatkanlah buku berisi mana yang asli dan modifikasi mulai dari budaya meresek mulai nasi hadap-hadapan, balas pantun, tarian dan lainnya. Biar nanti anak cucu ke depan mengerti mana yang aslinya,” harapnya.
Menanggapi harapan Wagub Sumut, Ketua HTPAM Tengku Ismail didampingi Sekretaris Datuk Khairul Anwar mengaku akan melaksanakannya.
“Insya Allah, seperti harapan Pak Wagub kita sudah ada sejak tahun 1997 dan baru kali ini pengurusnya dikukuhkan kita tetap bersatu tidak ada pecah dan semoga seterusnya bisa seperti ini,” ujar Tengku Ismail.
Pihaknya, lanjutnya setelah dikukuhkan akan melanjutkan dan membuat berbagai program untuk melestarikan budaya melayu khususnya di lingkungan anak muda.
“Nanti kami akan buat berbagai perlombaan dan Insya Allah, kita bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya USU melakukan workshop terkait budaya telangkai dan lainnya dengan harapan keluar bibit-bibit baru telangkai muda yang tetap bisa menjaga keaslian budaya,” ujarnya. (ind)