GARUT – Sekretaris Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Nanang Rohmat, mengatakan dari pendataan sementara terdapat 21 persen balita mengalami stunting (gagal tumbuh) di Kecamatan Samarang.
Data tersebut kata Nanang, didapat dari rekap tadi malam, Senin (13/6/22).
Menurutnya, dari seluruh Desa di Samarang, sudah 90 persen dilakukan pemeriksaan balita, sesuai instruksi Bupati Garut.
” Rata-rata desa sudah 90 persen dari Cintarasa sampai Cisarua,” tegasnya.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tengah melakukan gerakan besar dalam mendata dan menangani stunting.
Gerakan besar itu kata Rudy, mulai dari mendata atau menemukan, kemudian mengobati dan menyayangi mereka yang mengidap stunting.
“ Ini adalah gerakan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk menemukan, mengobati dan menyayangi mereka yang mengidap stunting,” ujar Rudy ketika acara seremonial melawan stunting di Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kamis (2/6/22) lalu.
Gerakan ini kata Rudy, dilakukan karena ada hasil survei Kementerian Kesehatan yang menyebut angka stunting di Garut cukup besar. Kemenkes kata Rudy menyebutkan ada 33 persen balita di Kabupaten Garut yang mengidap stunting.
Sementara masalahnya, survei dari Pemerintah Daerah sendiri hanya 13 persen. Sehingga inilah yang kemudian menjadi gerakan besar juga untuk mencocokan data tersebut, mana yang lebih akurat.
“Jadi kami ingin membuktikan survei Kementerian Kesehatan 33 persen. Sedangkan data di kita 13 persen,” tegas Rudy.
Maka, dalam gerakannya, semua stakeholder digerakkan melakukan pengukuran terhadap seluruh bayi di Kabupaten Garut, di 421 desa atau 42 kecamatan.
BACA JUGA:Kesaksian Ridwan Kamil Saat Mandikan Jenazah Eril, Mengeluarkan Aroma Harum
Bahkan dalam pelaksanaannya ini kata Rudy, TNI Polri juga dilibatkan secara langsung mendata dan mengawasi pengukuran tersebut.
“Jadi Presiden sudah menginstruksikan daerah harus bisa menyelesaikan masalah stunting,” ujar Rudy.
“ Terutama dari pendataan dulu setelah itu ada strategi bagaimana yang dilakukan mulai dari menghindari perkawinan usia dini, melakukan pengawasan terhadap anak-anak yang sudah lahir. Dan yang lebih penting itu mereka yang berisiko stunting dari mulai yang bersangkutan hamil,” tegas Rudy.(gilang)