SUMUT – Nama Muhamad Prisya Andhika, atau yang akrab disapa Bang Gebot, tengah menjadi perbincangan hangat di dunia hiburan Sumatera Utara. Putra dari almarhum Dorce Gamalama ini siap menapaki jejak sang ibu di dunia seni peran dengan proyek terbarunya yang menggandeng Bircu Production dan Pesantren Dhinukum Zholtan.
Bang Gebot tak ingin hanya sekadar tampil di layar, tetapi juga menghadirkan karya yang bermakna. Melalui film berjudul “Cahaya di Balik Kitab”, ia ingin menyuguhkan tontonan yang bukan hanya menghibur, tapi juga mendidik, terutama bagi generasi muda.
“Sekarang ini banyak film remaja yang justru kurang memberikan nilai positif. Di film Vahaya di Balik Kitab, kami ingin mengajak para remaja Gen Z untuk lebih religius dan mencintai Al-Qur’an,” ujar Bang Gebot penuh semangat.
Film ini tidak hanya berisi pesan moral, tetapi juga menampilkan kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu karakter menarik adalah Raka, yang diperankan oleh Ihsan Albani, keponakan dari musisi ternama Pasha Ungu (S9B). Dalam film ini, Raka digambarkan sebagai remaja nakal yang perlahan berubah menjadi pribadi saleh karena kecintaannya terhadap Al-Qur’an.
Kehadiran Ihsan Albani menjadi warna tersendiri bagi film ini. Kolaborasi antara Bang Gebot, Bircu Production, dan Pesantren Dhinukum Zholtan diharapkan mampu menghadirkan karya yang menginspirasi sekaligus memperkuat nilai-nilai spiritual di kalangan remaja.
Bang Gebot menegaskan, film ini bukan hanya proyek hiburan, tetapi juga bentuk dakwah yang dikemas modern. “Saya berharap masyarakat bisa menerima karya ini dengan baik. Semoga melalui film ini, anak-anak milenial bisa terinspirasi untuk memperbaiki perilaku dan lebih dekat dengan Al-Qur’an, seperti sosok Raka dalam cerita,” ungkapnya.
Dengan semangat dan pesan positif yang dibawa, “Cahaya di Balik Kitab” diharapkan menjadi angin segar di dunia perfilman lokal, sekaligus bukti bahwa hiburan dan nilai-nilai keagamaan bisa berjalan beriringan dengan indah.



