28.5 C
Garut
Kamis, November 13, 2025

Buy now

Mantan Bupati Garut Rudy Gunawan Ungkap Temuan Luar Biasa di Gunung Nagara, Diabadikan dalam Film Dokumenter

GARUT – H. Rudy Gunawan, mantan Bupati Garut dua periode, turut serta dalam menggarapan project film dokumenter Gunung Nagara yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Garut bersama Dewan Kebudayaan Garut.

Rudy Gunawan yang menjabat sebagai Dewan Pembina di Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut itu mengungkapkan temuan yang luar biasa di Gunung Nagara yang berlokasi di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

” Ini sebenarnya inisiasi dari Dinas Pariwisata bekerja sama dengan Dewan Kebudayaan. Nah dewan kebudayaan ini secara bertahap akan melakukan pengungkapan, penggalian, termasuk pengaraifan terhadap situs situs yang ada di Kabupaten Garut,” ungkap Rudy Gunawan, usai pemutaran Film Dokumenter Gunung Nagara (11/11/2025) di Dinas Perpustakaan dan Kearsifan (Dispusip) Garut.

Diantara temuan yang luar biasa di Gunung Nagara itu lanjut Rudy, yaitu temuan sebuah pohon besar yang usianya ditaksir sudah ratusan tahun.

Kemudian ada pula temuan batu nisan (makam) yang bertuliskan aksara Arab gundul. Hal ini mengindikasikan ada jejak peradaban Islam tua di daerah tersebut.

“Diantara yang kontroversial diantaranya adalah Gunung Nagara. Karena ada yang menganggap gunung nagara dia itu lebih tua dari Prabu Siliwangi. Jadi di tahun 600an 700an seusia nabi lah gitu. Kita ingin melakukan penelitian karena kalau tentang Gunung Nagara ada sesuatu hal yang spektakuler yaitu pohon yang akarnya sampai jauh dan itu usianya ratusan tahun,” jelas Rudy.

” Termasuk di dalamnya ada batu nisan. Dimana batu nisan itu menggunakan arab gundul dan itu mencerminkan adanya peradaban Islam. Itu dianggap peradaban Islam yang paling tua,” lanjut Rudy Gunawan.

Rudy merekomendasikan agar temuan ini menjadi titik awal untuk penelitian lebih lanjut.

Pemerintah Kabupaten Garut bisa meneliti lebih lanjut seputar temuan batu nisan yang bertuliskan arab gundul itu. Hal ini bisa menjadi pengetahuan baru tentang sejarah masuknya peradaban Islam di tanah sunda dan Indonesia secara umum. Bahwa ternyata Islam masuk ke Indonesia sudah jauh hari sejak di masa Rasulullah dan para sahabat.

Selain itu Rudy juga merekomendasikan untuk meneliti lebih lanjut tentang usia pohon tua. Berapa ratus tahun sebetulnya pohon ini, dan nantinya bisa disertifikasi, seperti halnya di negara Jepang yang pernah menemukan pohon berusia 1.300 tahun.

” Nah kita pun ingin seperti itu, kan bisa diteliti, termasuk batu nisan itu berapa ratus tahun,” ujarnya.

Project yang digarap Dewan Kebudayaan bersama Disparbud Garut ini kata Rudy, tentunya bagian dari amanah undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang kebudayan. Dimana ada empat tugas utama Pemerintah (negara) untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina seputar kebudayaan di tanah air.

” Empat ini yang jadi kewajiban pemerintah,” ujarnya.

” Nah dewan kebudayaan itu sebagai entitas non pemerintah, punya inisiatif bersama pemerintah yang tadi itu,( melindungi mengembangkan memanfaatkan dan membina kebudayaan),” sebut Rudy.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut Irwan Hendarsyah mengatakan, dari project ini, banyak temuan yang bisa digali lebih jauh seputar situs-situs, sejarah/hikayat dan segala kekayaan dan peninggalan sejarah di Gunung Nagara ini. Untuk selanjutnya, sebagaimana amanah undang-undang, apa yang nantinya bisa dimanfaatkan dari penggalian kebudayaan ini untuk masyarakat setempat dan Kabupaten Garut secara umum.

Irwan menyebut, salah satu manfaat ke depan yang bisa dikembangkan dari temuan ini yaitu, pengembangan destinasi wisata berbasis kebudayaan. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk perekonomian masyarakat setempat.

” Selain menggali, selain mengembangkan, juga kita harus mampu memanfaatkan. Fungsi manfaatnya tentunya untuk masyarakat sekitar khususnya, dan umumnya Kabupaten Garut,” ujar Irwan.

” Ini merupakan salah satu destinasi wisata berbasis budaya. Semoga pemerintah bisa ke arah menjadikan gunung Nagara sebagai destinasi wisata berbasis budaya, karena di situ terdapat patilasan-patilasan bersejarah,” lanjut Irwan.

” Dan saya mohon kepada pemerintah untuk bisa terus bekerjasama dengan entitas manapun juga, termasuk Dewan Kebudayaan atau dari daerah setempat untuk bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada,” ujarnya.(eri)

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Bircunewshttp://bircunews.com
Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.