GARUT – Kunjungan kerja (kunker) Bupati Garut Rudy Gunawan ke luar negeri menuai kritik dari LSM Laskar Mandiri Garut (LAGAM).
Ketua LSM Lagam Yudi Setia Kurniawan S,Ip menyebut bahwa Bupati Garut miskin empati. Pasalnya Bupati justru melakukan kunjungan ke luar negeri di saat situasi masyarakat sulit secara ekonomi, dengan naiknya BBM.
“Ya kalau dari kajian kami sebagai kontrol sosial atau lembaga kajian kebijakan publik juga di sini ini yang namanya kepala daerah itu miskin empati. Belum sepekan beliau mengecek daya beli masyarakat beliau ke pasar Mandalagiri menyatakan bahwa pedagang ikan sepi pembeli,” Ujarnya.
Yudi yang juga Sekretaris APSI (Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia) Jawa Barat, tahu betul bagaimana kesulitan masyarakat terutama pedagang saat ini.
Menurutnya daya beli masyarakat saat ini rendah ketika BBM naik. Tentunya hal itu harus menjadi perhatian kepala daerah.
“Dari mana seorang kepala daerah sehingga melakukan kunjungan kerja atau pun namanya jalan jalan kita akan pertanyakan itu menggunakan uang apa uang APBD ? ,” Jelas Yudi.
Yudi juga menyebut bahwa kenaikan BBM ini ternyata tidak berimbas kepada para pejabat. Buktinya kata Yudi, Bupati Garut malah jalan-jalan ke luar negeri dengan tujuan mencari investor.
“Ini para penggiat aktivis dan LSM di kabupaten Garut harus punya rasa kepekaan mengoreksi terhadap kepala daerah kok bisa jalan jalan di tengah sulitnya ekonomi hari ini akibat hempasan kenaikan harga bbm,” ujarnya.
“Ini kan saya rasa bupati tidak ada kepdulian kepada masyarakat Garut dan saya cukup kecewa hari ini dengan bupati mengatakan dirinya keliling eropa ke Itali, Swiss touring dan sebagainya sementara hari masyarakat di Garut ada bencana banjir bandang,” katanya.(atu)