MEDAN – Anggota DPRD Sumut Berkat Kurniawan Laoly mendesak Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Pemerintah Sumatera Utara bergerak cepat membangun jalan dan jembatan yang sejauh ini belum maksimal dikerjakan seluas 80 km di lima kabupaten/kota di Nias.
“Harus dipercepatlah, kalau bisa 50 persen dikerjakan hingga akhir tahun ini,” kata Laoly di ruang dewan, Kamis (6/10/2022).
Anggota dewan dari Fraksi NasDem Dapil VIII meliputi Kabupaten/Kota di Nias ini merespon lambannya PT Waskita Karya selaku pemenang proyek infrastruktur tahun jamak Rp 2,7 triliun itu melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana jalan seluas 80 yang rusak berat dari total 200 km jalan provinsi di Nias.
Hingga kini, lanjut Laoly, berdasarkan informasi yang diterimanya dari warga, pihaknya tidak melihat alat-alat berat yang digunakan untuk mengerjakan jalan maupun jembatan di Nias.
“Tidak kita lihat meubiler itu, karenanya kita minta BMBK selaku dinas terkait langsung untuk tanggap dan bergerak cepat memerintahkan PT Waskita Karya untuk melaksanakan kegiatan sesuai timeline (jadwal waktu),” ujarnya.
Alasannya, banyak agenda penting di Nias yang membutuhkan infrastruktur jalan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Sejauh ini, lanjut Laoly, dari 80 km jalan provinsi yang rusak parah di Nias, hanya tiga peningkatan ruas jalan dengan masing-masing panjang 1 km yang dikerjakan tahun 2022 ini di Nias Utara. Selain itu, juga akan dibangun jembatan darurat di Sungai Noyo, yang menghubungkan Kota Gunungsitoli dengan Nias Barat.
“Nah untuk sisanya baik di Nias Utara, Barat, Selatan dan Kota Gunung Sitoli, ini akan dirampungkan tahun 2023 sepanjang 80 km yang menelan anggaran hampir Rp 300 miliar,” ujarnya.
Dengan kondisi hanya tiga ruas jalan yang sedang dikerjakan di Nias, Laoly berharap BMBK merespon langkah-langkah percepatan, agar sejalan dengan keinginan masyarakat yang saat ini sedang bangkit pasca pandemi Covid-19.
“Khususnya di kawasan sentra produksi, mereka tentu saja ingin infrastruktur jalan yang baik untuk memperlancar kegiatan usaha mereka. Jangan sampai masyarakat dikecewakan,” sambungnya.
BMBK, lanjut Laoly, juga diminta mendesak PT Waskita Karya memenuhi jadwal waktu agar seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur jalan tidak terkendala atau terbengkalai.
“Khusus untuk di Nias, kita melihat belum tampak alat-alat berat di sana, padahal ini sudah mau akhir tahun, dan tahun 2023 pekerjaan sudah harus selesai, sehingga harus dikebut dan kita minta bergerak cepat,” ujarnya. (ind)