Bircunews.com – Dalam ajaran Islam, ada beberapa waktu yang memiliki keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam al Quran maupun dalam Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Salah satunya adalah bulan dzulhijjah. Bulan yang memiliki keutamaan dan beramal di bulan tersebut akan dilipat gandakan pahalanya.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Buya Yahya dalam siaran Al Bahjah TV menjelaskan bahwa bulan dzulhijjah adalah bulan yang diagungkan Allah swt.
Terutama kata Buya Yahya, 10 hari awal di bulan Dzulhijjah. Jika melakukan amal saleh di 10 hari awal tersebut akan sangat disenangi oleh Allah.
“ Nabi pernah menyebutkan, tidak ada hari-hari untuk berbuat kebaikan yang lebih Allah senangi melebihi 10 awal dzulhijjah,” ujar Buya Yahya.
“ Jadi kalau ingin beramal baik yang sangat disenangi oleh Allah ya 10 awal dzulhijjah,” tambahnya.
Sehingga kemudian timbul perdebatan ulama, manakah yang paling baik antara 10 akhir bulan Ramadhan dengan 10 awal bulan dzulhijjah.
Bayangkan saja kata Buya Yahya, para ulama saja sampai membandingkan antara bulan dzulhijjah dengan bulan Ramadhan. Padahal seluruh umat Islam mengetahui betul bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang agung.
Dari sini saja bisa diketahui betapa bulan dzulhijjah adalah bulan yang sangat agung sehingga para ulama pun membandingkannya dengan bulan Ramadhan.
Menyikapi perdebatan ulama tersebut, Buya Yahya mencari jalan tengah bahwa antara bulan dzulhijjah dengan bulan Ramadhan sama baiknya. Hanya saja masing-masing memiliki kelebihan yang berbeda.
Perbedaan kebaikan antara dua bulan ini menurut Buya Yahya hanya terletak antara malam dan siang.
Karena jika berbicara malam terbaik dalam banyak keterangan disebutkan bahwa malam terbaik adalah di 10 akhir bulan Ramadhan (lailatul qadar red).
Namun jika berbicara hari-hari (siang) terbaik, adalah di 10 awal bulan dzulhijjah.
“ Kalau malam terbaik adalah malam 10 akhir Ramadhan. Kalau hari hari terbaik adalah 10 hari awal dzulhijjah. Artinya kedua duanya adalah hebat. Perbedaannya antara siang dan malam saja,” ujar Buya Yahya.
Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan, dalam hadits Nabi dikatakan bahwa keutamaan 10 hari awal bulan dzulhijjah lebih baik dibandingkan pahala jihad. Bahkan jihad pun tidak bisa menandingi keutamaannya.
“ Kecuali orang punya kekayaan dicurahkan untuk jihad dan dia juga keluar, habis hartanya, mati di medan laga orangnya, baru itu nyamai kebaikan-kebaikan yang bisa dilakukan di 10 hari awal dzulhijjah,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya pun lantas menjelaskan, kenapa bulan dzulhijjah begitu diagungkan Allah swt.
Alasan pertama, karena di bulan dzulhijjah terkumpul semua amalan yang ada di sepanjang tahun. Karena di bulan dzulhijjah ini ada ibadah haji, ada ibadah kurban, ada ibadah puasa (puasa arofah), ada ibadah sholat dan semua jenis ibadah lainnya.
Sementara untuk bulan Ramadhan, memang bulan yang agung, namun di bulan Ramadhan tidak ada ibadah haji, dan tidak ada ibadah kurban.
“ Tapi kalau 10 awal dzulhijjah ada haji, ada kurban, ada puasa, yaitu puasa arofah. Sholat juga ada. Makanya kelebihannya di situ, disimpulkan ibadah yang bertebaran satu tahun,” ujarnya.
Kemudian amalan apa saja yang paling utama di bulan dzulhijjah. Buya Yahya menyebutkan diantara urutan yang paling utama adalah ibadah haji, kemudian kurban, lalu puasa arofah. Baru kemudian jenis ibadah lainnya.(*)
BACA JUGA: Keutamaan dan Hukum Kurban
BACA JUGA: Di Akhir Zaman Islam Akan Kembali Asing, Sunnah Nabi Banyak Dilupakan