GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tengah melakukan gerakan besar dalam mendata dan menangani stunting (gagal tumbuh pada balita).
Gerakan besar itu kata Rudy, mulai dari mendata atau menemukan, kemudian mengobati dan menyayangi mereka yang mengidap stunting.
“ Ini adalah gerakan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk menemukan, mengobati dan menyayangi mereka yang mengidap stunting,” ujar Rudy ketika acara seremonial melawan stunting di Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kamis (2/6/22).
Gerakan ini kata Rudy, dilakukan karena ada hasil survei Kementerian Kesehatan yang menyebut angka stunting di Garut cukup besar. Kemenkes kata Rudy menyebutkan ada 33 persen balita di Kabupaten Garut yang mengidap stunting.
Sementara masalahnya, survei dari Pemerintah Daerah sendiri hanya 13 persen. Sehingga inilah yang kemudian menjadi gerakan besar juga untuk mencocokan data tersebut, mana yang lebih akurat.
“Jadi kami ingin membuktikan survei Kementerian Kesehatan 33 persen. Sedangkan data di kita 13 persen,” tegas Rudy.
Maka, dalam gerakannya, semua stakeholder digerakkan melakukan pengukuran terhadap seluruh bayi di Kabupaten Garut, di 421 desa atau 42 kecamatan.
BACA JUGA: Ikadam Garut Berharap Emmeril Ditemukan Selamat, Doa Khusus juga Untuk Adik Gubernur Jabar
Bahkan dalam pelaksanaannya ini kata Rudy, TNI Polri juga dilibatkan secara langsung mendata dan mengawasi pengukuran tersebut.
“Jadi Presiden sudah menginstruksikan daerah harus bisa menyelesaikan masalah stunting,” ujar Rudy.
“ Terutama dari pendataan dulu setelah itu ada strategi bagaimana yang dilakukan mulai dari menghindari perkawinan usia dini, melakukan pengawasan terhadap anak-anak yang sudah lahir. Dan yang lebih penting itu mereka yang berisiko stunting dari mulai yang bersangkutan hamil,” tegas Rudy.
BACA JUGA: Bupati Garut Turut Berempati Terhadap Hilangnya Anak Gubernur Jabar
Sementara itu Diki Timor, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, menyebut, bahwa pihaknya juga siap menyalurkan beras cadangan Pemerintah Daerah.
Bupati Garut kata Diki, sudah menginstruksikan untuk menyediakan beras cadangan untuk membantu penanganan stunting tersebut.
Karena beras cadangan ini memang diperuntukkan bagi masyarakat yang rawan pangan. Diantaranya diperuntukkan bagi masyarakat yang tertimpa bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam seperti stunting ini.
Adapun jumlah beras yang disediakan Dinas Ketahanan Pangan, sudah disiapkan untuk sekitar 13 ribu anak yang diduga menderita stunting.
Walaupun data 13 ribu ini masih perlu divalidasi dan saat ini ada gerakan untuk itu. Kendati demikian, persediaan beras dimaksimalkan untuk 13 ribu anak tersebut.
“Memang berdasarkan data 13 ribu stunting di Kabupaten Garut, divalidasi lagi nanti. Semuanya akan difasilitasi oleh beras cadangan,” ujarnya.(gilang)