GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebut bahwa wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak sekarang ini sudah terkendali.
Walaupun Kabupaten Garut sempat mewabah cukup parah, Bupati memastikan sudah dapat dikendalikan.
“ PMK kan sudah terkendali ya. Dan kita mendapatkan support dari Kementerian,” ujar Rudy Gunawan, kemarin.
Ketika ditanya perihal janjinya yang akan memberikan uang kerohiman, Bupati Garut membenarkan hal itu. Namun uang kerohiman itu khusus diberikan kepada peternak yang ternaknya mati dan hanya satu-satunya. Sehingga ketika ada sapi yang mati akibat PMK dilihat dulu siapa pemiliknya. Jika pemiliknya pemodal besar, kemungkinan tidak akan diberikan.
“ Kerohiman itu mereka yang sama sekali ternaknya hanya satu-satunya,” ujar Rudy.
Adapun teknisnya, menurut Rudy Gunawan, Dinas Peternakan lah yang lebih paham dan mengurusnya.
Untuk jumlah ternak yang mati akibat PMK, Rudy mengungkapkan dari data yang diterimanya ada sebanyak 35 ternak.
“ 35 lah yang mati. Sudah sekarang sudah terkendali,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Garut, Iif Firmansyah juga mempertanyakan perihal janji Bupati soal uang kerohiman. Iif meminta kejelasan bagaimana teknis untuk mengurus uang kerohiman tersebut.
Pertanyaan Iif itu memang wajar, pasalnya di Desa Wanajaya bisa dikatakan paling banyak paparan PMK pada ternak.
Dari sekitar 800 ekor populasi sapi di Desa Wanajaya, dikabarkan positif terpapar PMK. Diketahuinya paparan PMK ini menurut Iif, dari hasil monitoring petugas Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakanla) Kabupaten Garut pada tanggal 13 Mei lalu.
BACA JUGA: Kapolsek Bayongbong Kerahkan Anggota Bersih-bersih Masjid Besar
“ Waktu di tanggal 13 Mei kemarin kebetulan ada sekitar kandang milik pak Engkus dan milik pak Imam. Jumlah satu kandang itu ada 24 ekor sapi. Yang pada saat itu ada kunjungan UPT Disnakanla Kabupaten Garut dinyatakan positif,” ujarnya. (gilang)
BACA JUGA: Sekda Provinsi Sumut Masih Dijabat Plt, Politisi NasDem: Itu Wewenang Gubsu