GARUT – Berdasarkan data sementara yang diterima UPT Pertanian Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, terdapat 10 hektar sawah mengalami fuso atau gagal panen, akibat banjir bandang pada Jumat 15 Juli lalu.
Kepala UPT Pertanian Kecamatan Bayongbong, Tedi Gumilar mengatakan, 10 hektar sawah yang mengalami fuso itu tersebar di 9 desa.
Data ini menurut Tedi masih data sementara dan hari ini rencananya pihaknya akan kembali terjun ke lapangan untuk melakukan investigasi. Bilamana ada penambahan maka akan kembali dilaporkan ke Dinas Pertanian Kabupaten Garut.
“ Berdasarkan data langsung ke lapangan, rekan-rekan kami investigasi. Luasan yang terkena banjir bandang keseluruhan untuk sementara per data hari Sabtu 10 hektar,” ujar Tedi.
Akibatnya, 10 hektar padi tersebut tidak lagi bisa diperbaharui atau gagal panen.
“ Mungkin hari ini saya berdasarkan instruks pak Camat selaku wilayah, dicek kembali supaya bisa didata lebih balid lagi,” ujarnya.
BACA JUGA: 10 Desa di Bayongbong Terdampak Banjir Bandang, Kerugian Besar Dialami 2 Rumah Hanyut
Untuk 10 hektar sawah yang mengalami fuso ini sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian Kabupaten Garut. Dan apakah ada penggantian bibit dan lain sebagainya itu merupakan kewenangan Dinas Pertanian.
BACA JUGA: Korwil Pendidikan Bayongbong Belum Temukan Kasus Penggelembungan Dapodik
“ Terkait dengan bantuan bibit itu barusan saya juga dittany di rakor, kebetulan itu kewenangan dinas pertanian, dan saya sudah melaporkan,” tegasnya.(gilang)