23.6 C
Garut
Selasa, Desember 24, 2024

Buy now

OPT Menjadi Penyebab Melambungnya Harga Cabe, Kementan Lakukan Gerakan Besar

GARUT – Melambungnya harga cabe saat ini rupanya disebabkan karena turunnya produksi di tingkat petani. Sementara penyebab utamanya adalah karena serangan hama penyakit atau organisme pengganggu tanaman (OPT).

Hal tersebut disampaikan oleh Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH) Kementerian Pertanian (Kementan), saat berkunjung ke Kabupaten Garut, Sabtu (11/6/22).

Atas kondisi tersebut, Kementan melalui Dirjen Hortikultura melakukan gerakan besar untuk mengendalikan OPT tersebut.

Dirjen Hortikultura pun menerjunkan seluruh tim ke sejumlah daerah untuk melakukan gerakan pengendalian terhadap OPT yang dituding menjadi penyebab utama mahalnya harga cabe.

” Jadi begini, kita kan mengamati ya bahwa harga cabe ini naik terus. Ternyata setelah kita teliti lebih dalam penyebabnya itu memang suplay cabe itu berkurang, karena ada penyakit ada antraknosa sehingga mengurangi suplay cabe petani,” ujarnya ketika diawawancarai di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.

” Itulah sebabnya kita dari direktorat Jenderal Hortikultura, turun full team, all out. Apapun background-nya, semua turun untuk melakukan gerakan pengendalian hama cabe, OPT cabe agar serangan-serangan itu bisa dikurangi,” tambahnya.

Bambang berharap, dengan gerakan besar mengendalikan OPT ini, produksi cabe bisa meningkat sehingga harapan akhirnya adalah dapat mengendalikan harga cabe itu sendiri menjadi normal.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, bahwa serangan OPT ini hampir terjadi di seluruh daerah produsen cabe. Baik itu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

” Karena memang ini aneh ya, ini hujannya kan tinggi terus ya. Padahal sudah ada kemarau-kemarau tapi hujan terus. Nah inilah hujan di satu sisi membawa kesuburan tapi di sisi lain juga menyuburkan OPT OPT tadi,” katanya.

Kendati begitu, untuk Kabupaten Garut sendiri menurut Bambang, OPT ini masih terkendalikan dengan baik. Serangannya tidak begitu parah. Sehingga Garut ini diharapkan menjadi penyokong atau penolong untuk kebutuhan di daerah Jabodetabek.

Namun demikian, tidak begitu kondisinya untuk daerah lain. Misalnya seperti Bogor yang telah dilaporkan media bahwa serangan OPT menyebabkan kerusakan besar pada cabe. 60 persen produksi cabe menurun akibat serangan OPT tersebut.

Ditanya soal harga, Bambang mengungkapkan bahwa di sejumlah daerah harga cabe cukup variatif di tingkat petani. Namun cenderung mengalami kenaikan yang signifikan walaupun ada daerah yang mulai turun.

Ada daerah yang mencapai Rp55 ribu per kilogram di tingkat petani. Kemudian ada pula yang mencapai Rp60 ribu, Rp65 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp77 ribu.

Sementara itu bagi kalangan petani sendiri, menurut Bambang, dengan naiknya harga cabe ini tidak menguntungkan. Pasalnya di sisi lain petani mengalami penurunan produksi. ” Tidak sepenuhnya menguntungkan petani,” ujarnya.

Oleh karena itulah, Bambang sangat berterima kasih atas peran petugas POPT (pengendali organisme pengganggu tanaman) di seluruh Indonesia yang pada hari ini melakukan gerakan besar.

“Kami pertama-tama mengucapkan terima kasih ya kepada petugas POPT yang secara tulus ikhlas mendampingi petani menyelamatkan tanamannya. Dan kepada para petani kami juga berharap moga-moga kontinyu secara terus-menerus mengamankan tanamanya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga mengajak petani untuk menggunakan agen pengendali hayati (APH) dalam pengendalian hama penyakit.

“Jadi kita juga harus menjaga kesehatan masyarakat kita, konsumen-konsumen yang pembeli itu kan saudara-saudara kita.  Jagan diberikan dari bahan kimia itu ada residu residunya nanti meracuni,” tutupnya.

Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Yusep Dani Abdillah, SPT., MP. Sub Koordinator Pengendalian OPT Dinas Pertanian Garut bahwa akhir-akhir ini serangan hama penyakit meningkat tajam pada cabe.

” Laporan dari petugas POPT di lapangan melaporkan adanya terjadi peningkatan serangan hama dan penyakit,” ujarnya.

Tingginya serangan hama itulah yang menurut Yusep menyebabkan komoditas cabe mengalami keniakan harga.

Adapun langkah yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Garut sendiri menurut Yusep, saat ini sudah memberikan support berupa sarana prasarana seperti hand blower dan hand sprayer untuk mengendalikan hama penyakit.

” Mudah-mudahan serangan hama penyakit yang sekarang terjadi yang sedang meningkat neningkatnya bisa ditekan sehingga produksi tetap terjaga untuk keperluan terutama bulan depan menghadapi idul adha,” ujarnya.

Sementara itu Data OPT Tanaman Cabe yang berhasil diidentifikasi Dinas Pertanian Kabupaten Garut Periode 31 Mei 2022 antara lain:

  1. Trips ( Scirtothrips dorsalis ) seluas 10 ha kategori intensitas serangan ringan
  2. Antraknosa ( Colletotrichum capsici ) seluas 54 ha kategori intensitas serangan ringan dan 5 ha kategori intensitas serangan sedang
  3. Kutu Daun ( Myzus ) seluas 11 ha kategori intensitas serangan ringan
  4. Layu Fusarium ( Fusarium oxysporium ) seluas 2 ha kategori intensitas serangan ringan
  5. Virus Kuning (Gemini) seluas 4 ha kategori intensitas serangan ringan
  6. Bercak Daun ( Cercospora capsici ) seluas 8 ha kategori intensitas serangan ringan
  7. Lalat Buah ( Bactrocera sp ) seluas 14 ha kategori intensitas serangan ringan

Dalam kunjungannya ke Garut, Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura juga sempat melakukan penyemprotan untuk mengendalikan hama penyakit pada cabe.

Sarana pengendalian yang dipakai adalah non pestisida kimia yang ramah lingkungan yaitu menggunakan Agen Pengendali Hayati (APH), APH yang digunakan untuk gerdal adalah PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobacteria ) yang berisi jenis bakteri Pseudomonas fluorescens (PF) dan Bacillus subtilis (BS). (gilang)

BACA JUGA: PMK Mewabah di Garut, Seberapa Besar Tingkat Kematiannya Pada Sapi?

BACA JUGA: Pemkab Garut Janjikan Bangun Jembatan di Desa Sukalilah Tahun ini

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Bircunewshttp://bircunews.com
Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.