MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengharapkan dukungan APBN, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penyediaan alat surveilans gizi, sanitarian kit, serta makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis dan balita kurus.
Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi saat mengikuti rapat kerja percepatan penurunan stunting dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (4/8).
Diketahui saat ini jumlah balita stunting di Sumut tercatat 347.437 balita. Ada beberapa tantangan penurunan stunting di Sumut, di antaranya pandemi Covid-19, perubahan perilaku yang membutuhkan waktu dan lainnya.
Dalam melakukan percepatan stunting di Sumut, kata Edy, salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD) yang didukung dengan pembiayaan APBD. Dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Sumut.
“Kami juga memiliki inovasi dalam penyediaan makanan tambahan bagi Balita kurus dengan bahan baku daun kelor, bekerja sama dengan UMKM dan bersumber APBD tahun 2022,” kata Edy, usai rapat.
BACA JUGA: Pemkab Garut Siapkan Anggaran Rp5,9 Miliar Untuk Atasi Stunting
Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) dalam rapat memastikan komitmen percepatan penurunan 60% jumlah Balita stunting di Indonesia, yang tersebar di 12 provinsi prioritas.
BACA JUGA: Komisi C DPRD Sumut Heran dengan Cara Hitung Pajak Air Permukaan yang Dilakukan BP2RD
Wapres ingin memastikan program dan kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting dapat dilakukan secara konvergen, holistik, terintegrasi, serta berkualitas sehingga target prevalensi 14% pada tahun 2024 tercapai. (ind)