GARUT – Ketua koordinator honorer tenaga teknis administrasi (THK2 ) Yanti Nurhayati, yang tergabung dalam Forum FHKG Kabupaten Garut, menyoroti rencana pemerintah yang akan mengadakan lagi seleksi PPPK tahun 2023 dengan mempersaingkan Honorer dan dari umum.
Yanti Nurhayati merasa ada yang tidak adil terhadap kalangan honorer tenaga administrasi.
” Penyelesaian honorer khususnya tenaga adminitrasi belum sama sekali tersentuh secara serta merta dan menyeluruh pasalnya nomenklatur dan formasi jabatan yang belum ada, di sisi lain pemerintah hanya fokus mengangkat tenaga guru, kesehatan dan penyuluh pertanian saja,” ujarnya.
” Terbukti sampai saat ini belum kelihatan kebijakan untuk menyelesaikan honorer k2, dimana regulasi membatasi honorer tenaga adminitrasi dengan Kualifikasi pendidikan serta Formasi jabatan yang tidak ada nomenklatur nya,” Ujar Yanti.
Yanti, menjelaskan tenaga honorer kategori 2 tenaga administrasi mayoritas kualifikasi pendidikannya SMA bahkan dari SMP juga masih ada. Hal ini menjadi momok mengkhawatirkan karena nasibnya sedang berada di ujung tanduk.
BACA JUGA: Salat Iduladha Bersama Warga, Bupati Garut Sebut Jumlah Hewan Kurban Tahun Ini Meningkat
Selain itu, honorer k2 rata-rata sudah berusia di atas 40 tahun bahkan banyak yang menjelang pensiun dan harus segera diangkat atau dituntaskan tahun ini dan kebanyakan yang sekarang diangkat justru anak muda kemarin sore ini sangat ironis.
“Penerimaan ASN PPPK tahun 2023, khusus untuk tenaga teknis harus bersaing dengan pelamar umum yang notabene fresh graduate, ini sangat miris sekali diusia senja dan mengabdi puluhan tahun bahkan belasan tahun harus bersaing dengan yang muda dan fresh graduate apalagi dengan pasinggrade tinggi, tentu saja kebanyakan yang akan dipastikan lulus adalah anak muda fresh graduate,” ujanya.
BACA JUGA: Pemkab Garut Berikan Bantuan Laptop untuk TKSK
BACA JUGA: Koin Kuno Termahal dan Langka yang Ditawar Kolektor