GARUT – Warga Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut banyak yang diserang oleh penyakit gatal-gatal pada kulit. Hingga sekarang belum diketahui secara pasti apa penyebab dari penyakit tersebut.
Dari hasil penelusuran media, diantara warga yang diserag gatal-gatal itu di Kampung Cijelereun RT 01 RW 05, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong.
Ada salah satu keluarga yang semua anggota keluarganya di rumah diserang penyakit yang sama.
Bukan hanya satu keluarga saja, namun penyakit gatal-gatal ini diketahui juga menyerang beberapa keluarga lain di Kampung Cijelereun tersebut.
Nunung (27) salah satu penderita menerangkan, Ia bersama keluarganya menderita gatal-gatal ini sudah lebih dari satu bulan lamanya.
Nunung sendiri sudah pernah memeriksakan ke dokter umum di klinik namun rupanya penyakitnya itu tak juga kunjung sembuh.
Bahkan berbagai obat gatal baik yang dikonsumsi maupun bedak anti gatal juga sudah dicoba namun juga tak berhasil menyembuhkan secara total.
” Suami saya bahkan menyetok obat gatal dari apotek, memang ada efeknya namun rupanya kambuh lagi dan hingga sekarang masih terasa,” ujar Nunung.
Nunung menyebutkan, ciri-ciri yang dialami dari gatal-gatal ini antara lain, terdapat bintk merah berair, menyebar di seluruh bagian tubuh. Kemudian ketika digaruk rasa gatalnya semakin menjadi dan menjalar di bagian tubuh lain.
” Ketika kita garuk dan terlalu keras akhirnya timbul luka dan terdapat koreng. Makanya saya terkadang tidak mau lagi garuk terlalu keras,” ujarnya.
Rasa gatal-gatal ini kata Nunung terasa terutama pada malam hari menjelang mau tidur, sehingga mengganggu terhadap kualitas tidurnya.
Nunung menduga bahwa penyakit ini awalnya menular dari orang lain ke anaknya yang sekolah di bangku tiga SD. Karena ada teman anaknya yang diketahui menderita korengan di tubuhnya.
Setelah anaknya tertular, Nunung dan sekeluarganya juga mengalami penyakit yang sama hingga sekarang.
Karena itu Nunung menduga penyakit ini memang menular dan banyak orang yang menderita hal yang sama.
Di Kampung Cijelereun itu kata Nunung, ada beberapa warga lain yang menderita hal yang sama dan dampaknya cukup parah menimbulkan korengan.
” Kami berharap dari Dinas Kesehatan bisa turun ke lapangan melakukan peyelidikan penyakit apa sebetulnya ini. Karena baru sekarang kami merasakan penyakit ini,” ujarnya. (gilang)