GARUT – Tim pondok pesantren (ponpes) Al Jauhari milik ustadz kondang Jujun Junaidi, kalah di liga desa melawan tim ponpes Al Fauzan, yang diselenggarakan di lapang Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (4/7/22).
Ponpes Al Jauhari, kalah di adu finalti 4-5 melawan ponpes Al Fauzan.
Kendati kalah, namun Jujun Junaidi tampak gembira telah berhasil bertahan dan kalah di babak adu finalti. Karena menurut Jujun, pemain yang diambil sekarang ini sebetulnya tidak dipersiapkan secara matang. Mereka adalah benar-benar santri tulen, yang kerjaannya ngaji dicabut begitu saja.
Namun dengan kondisi terbatas seperti itu, tim Al Jauhari mampu bertahan hingga babak adu finalti.
“ Ke depan saya pasti akan nyari pelatih yang berkesinambungan untuk anak-anak. Kalau sekarang anak-anak benar-benar ngaji tulen dicabut asal asalan tapi bisa bertahan,” ujarnya.
Lebih jauh Jujun Junaidi mengatakan bahwa liga santri ini merupakan bentuk kemeriahan bagi santri. Dalam hal ini menurutnya bukan soal kalah dan menang. Tapi yang utama adalah silaturahmi.
Kendati kalah secara permainan, menurut Jujun Junaidi, timnya berhasil menang melawan al Fauzan. Kemenangan itu dalam arti bahwa ponpes Al Jauhari mampu menaklukan Al Fauzan dengan cara damai.
Betapa tidak, menurut Jujun, selama ini ponpes AL Fauzan dikenal sebagai tim yang jago kelahi dan ditakuti. Namun ketika melawan Al Jauhari, mereka bisa takluk dengan cara damai.
“ Al fauzan itu jago gelut tapi oleh al Jauhari takluk cara takluknya adalah aman damai. Al Jauhari kalah dengan terhormat tapi kita damai. Itu pertanda bahwa kita bersaudara itu kan keren, benar gak?” ujarnya.
BACA JUGA: Honorer Nakes dan Non Nakes Kembali Demo Besar-besaran di DPRD Garut
“ Siapa yang mau kalau al Fauzan main yang datang banyak orang. Gak ada yang mau. Takut mereka. Tapi Al Jauhari (mau). Padahal Fauzan itu tidak perlu ditakuti. Kita bawa 11 truk, tapi tidak ada apa-apa,” tambahnya.
BACA JUGA: Luar Biasa, Omzet Selama 3 Hari Festival Baso Aci Garut Capai Rp1,5 Miliar
Ustadz Jujun juga berharap di liga santri ini jangan sampai dikotori dengan pemain di luar santri. Karena menurutnya liga santri diperuntukkan bagi santri untuk menjalin persahabatan dan kemeriahan.
“ Biarkan santri-santri saja, biarkan,” ujarnya.(gilang/erw)
