GARUT – Pemerintah Desa (Pemdes) Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut sudah memulai pencarian balita stunting (gagal tumbuh).
Bersama Puskesmas Kersamanah dan Kader posyandu, Pemerintah Desa Kersamanah memulai gerakan ini sejak awal bulan Juni.
Kepala Desa Kersamanah, Dindin Wahyudin, sejauh ini menyebut bahwa kasus stunting belum ditemukan dari hasil pemeriksaan nakes dan kader.
“Untuk saat ini belum ada laporan dan belum di ketemukannya kasus stanting di desa kersamanah apalagi ini program gerakan bersama cegah stanting sudah dilakukan 4 kali di wilayah kami ,” ujar Dindin,Senin (6/6/22).
Gerakan mencari balita stunting ini akan terus dilakukan di tiap posyandu yang ada di Desa Kersamanah.
“Hari ini juga ada program cegah stunting di kampung Sundulan alhamdulillah di kampung itu tidak ada kasus stunting dan bayi balita pun sehat semua,” katanya.
Dindin berharap, dari pencarian ini tidak ada balita yang mengalami stunting.
“Untuk saat ini menurut saya tidak ada kasus stunting dan belum ditemukan. Mudah-mudahan dengan adanya program ini bisa terdeteksi kasus stunting di wilayah kami dan tidak ada yang terkena stunting,”pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Garut sendiri saat ini tengah melakukan gerakan besar mencari balita stunting. Hal itu karena dari temuan Kementerian Kesehatan, 33 persen balita di Garut diduga mengalami stunting.
Karena itu Bupati Garut menggerakkan semua jajarannya beserta Pemerintah desa untuk mencari balita stunting. (atu)
BACA JUGA: Mengerikan, Mobil Truk Dengan Cepat Menyambar Minibus di Cagak Nagreg, Polantas Nyaris Jadi Korban
BACA JUGA: Kurangi Dampak Pemanasan Global, Libas Edukasi Warga Tanam Pohon