GARUT – Banyak pihak yang merasa gerah mengetahui bahwa Kepala Disperindag Kabupaten Garut Nia Gania Karyana pernah mendapatkan ancaman ketika melakukan pembenahan pasar Samarang beberapa waktu lalu.
Salah satunya yang tak terima atas ancaman itu adalah Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Garut, Sulton Hidayatullah.
Sulton tak terima karena tindakan premanisme seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Premanisme seperti ini adalah kejahatan yang luar biasa.
Menurut Sulton, harus ada upaya hukum yang dilakukan oleh Kepala Disperindag Garut atas ancaman yang diterimanya itu.
” Harusnya kalau ada yang mengancam seperti itu pak Gania, kadisperindag lapor polisi karena tindakan premaniesme di Garut sangat dikecam oleh Kapolres itu sendiri,” ujar Sulton.
Menurut Sulton, Kadisperindag tak cukup hanya meminta pengamaan dengan dijaga rumahnya oleh Brimob.
” Kalau seperti itu masyarakat banyak bertanya-tanya tentang hal yang dilakukan oleh Kadisperindag,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Disperindag Garut Nia Gania Karyana mengaku pernah mendapatkan ancaman dari beberapa pihak.
Ancaman tersebut diterima Nia Gania setelah dilantik sebagai Kepala Disperindag Garut. Nia waktu itu melakukan pembenahan terhadap pasar Samarang yang semrawut.
Pihak-pihak yang tidak menyukai atas pembenahan itu diduga melakukan terror terhadap Nia.
Nia yang merasa terancam keselamatannya pun, pada waktu itu meminta bantuan pengamanan dari Brimob.
“ Rumah saya sampai pernah dijaga oleh Brimob pak waktu penertiban pasar Samarang,” ujar Nia, senin kemarin di setda Garut.
Nia sendiri dalam hal ini mengaku lebih mengutamakan kondusifitas dalam melakukan pembenahan pasar Samarang. Penindakan hukum bukan tidak bisa dilakukan namun yang terpenting menurutnya bagaimana agar konflik internal di pasar bisa diminimalisir.
“ Samarang itu sudah luar biasa konfliknya. Kita sudah masuk ke Polres ke Kejaksaan gitu ya. Untuk menyelesaikan itu bahkan tidak sedikit ancaman-ancaman terhadap saya sendiri,” ujarnya.
“ Makanya menyentuh pasar itu tidak boleh asal menyentuh, yang kita jaga kan kondusifitas walaupun mungkin kesalahan saya sebagai kepala dinas yang mengelola pasar masih ada karena pengelolaannya belum selesai pasar Samrang itu,” tambah Nia.(gilang)