Site icon Bircunews

Minyak Goreng Curah Dihilangkan, Produk Tahu Desa Cihuni Terancam

GARUT – Sekretaris Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Ade Yani mengaku sangat tidak setuju dengan rencana Pemerintah menghilangkan peredaran minyak goreng curah.

Ade Yani mengharapkan Pemerintah meninjau kembali rencana tersebut. Pasalnya banyak UMKM yang terancam usahanya jika rencana itu direalisasikan.

Khususnya untuk Desa Cihuni kata Ade, banyak masyarakat yang berprofesi pedagang gorengan. Sehari-hari mereka mengandalkan minyak goreng curah untuk usahanya.

Terlebih lagi di Desa Cihuni selama ini memang dikenal memiliki produk unggulan yaitu tahu.

” Kami selaku Pemerintah Desa, terkait minyak curah untuk pedagang kalau dihilangkan menurut kami Pemerintah Desa sangat keberatan,” ujarnya.

“Sebab Desa Cihuni kebanyakan pedagang gorengan, diantaranya ada produk unggulan tahu. Tahu jadi ikon Desa Cihuni,” tambah Ade.

Sementara itu, Pemerintah tampaknya sangat serius akan menghilangkan peredaran minyak goreng curah di pasaran.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, wacana menghilangkan peredaran minyak goreng curah ini menjadi target Pemerintah. Ia memastikan kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap hingga akhirnya minyak goreng curah tidak akan ditemui lagi di pasaran.

Salah satu alasan Pemerintah menghilangkan peredaran minyak goreng curah ini kata Luhut, karena dinilai kurang higienis.

Luhut memastikan minyak goreng curah tak akan tersedia lagi di pasaran secara bertahap.

Katanya, minyak goreng curah yang saat ini beredar di pasaran dinilai kurang kurang bersih.

“Kami juga minta nanti secara bertahap tidak ada lagi minyak goreng curah, menuju kemasan sederhana, karena itu kurang higienis,” jelas Luhut saat hadir di Business Matching Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), di Legian, Badung, Bali, belum lama ini.

Selain itu, harga minyak goreng curah di pasaran juga cukup variatif. Sementara pemerintah telah menentukan harga minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) dengan harga termahal Rp15.500 per liter.

Namun pada faktanya, tidak ada harga minyak goreng dengan harga tersebut.

Wacana ini pun menurut Luhut telah disetujui oleh produsen minyak goreng.

“Itu yang sedang kami kerjakan dan banyak pengusaha yang akan melakukan hal itu dengan harga tetap,” tambah Luhut.(gilang)

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Exit mobile version