Site icon Bircunews

Memo Hermawan Ajak Warga Garut Lebih Cintai Makanan Lokal Ketimbang Makanan Luar Negeri

GARUT – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi PDI Perjuangan, Memo Hermawan meyakinkan kepada masyarakat Kabupaten Garut bahwa makanan lokal jauh lebih enak dan sehat ketimbang makanan luar negeri.

Memo Hermawan mengajak warga Kabupaten Garut untuk mencintai makanan lokal ketimbang makanan luar negeri.

Menurutnya banyak makanan lokal yang mudah ditemui di lingkungan yang nilai gizinya tinggi, bagus untuk kesehatan tubuh.

” Masyarakat harus sadar bahwa makanan kita ini makanan yang baik,” ujar Memo Hermawan ketika diwawancarai awak media di acara lomba masak yang digelar DPC PDI Perjuangan Garut, kemarin.

Terkadang kata Memo, masyarakat kita terjebak dengan nama atau istilah yang keren. Mereka tidak mempertimbangkan kandungan gizi dari makanan.

Dalam arti ketika mendengar makanan luar negeri yang seolah keren, banyak masyarakat yang beralih mengonsumsi makanan luar negeri dan meninggalkan makanan lokal.

Contohnya adalah makanan luar negeri bernama salad. Seolah keren didengar padahal produk lokal pun ada yang serupa dengan salad dan kandungan gizinya jauh lebih baik, yaitu lotek.

” Kita ini terkadang juga terjebak dengan nama yang keren, nah bayangin makanan ini jantung kaya tutut, kalau dikembangkan proteinnya bagus,” tegas Memo.

Dalam hal ini Memo tidak menentang adanya produk luar negeri di Indonesia, namun masyarakat harus tahu bahwa ada dampak negatif ketika masyarakat lebih menyukai belanja makanan luar negeri.

Salah satu dampak negatif belanja makanan luar negeri adalah dalam peredaran uang rupiah. Orang luar akan menarik uang rupiah ke negaranya dan itu akan sangat merugikan negara.

“Bayangkan saja dengan makanan luar, uang kita ditarik karena mereka orang luar negeri,” katanya.

” Bukan kita menentang makanan luar. Kita sudah terkuasai dengan makanan-makanan mereka,” katanya.(gilang)

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Exit mobile version