GARUT – Kehidupan keluarga Muhammad Fasya, bocah yang tak punya anus di Kabupaten Garut cukup memprihatinkan. Mereka adalah keluarga dengan ekonomi lemah.
Keluarga Fasya tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di Kampung Babakan Koropeak, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Sementara ayah Fasya yaitu Sodik, bekerja sebagai buruh bangunan yang penghasilannya tidak tetap.
Dengan kondisi tersebut mestinya mereka layak mendapatkan bansos berupa PKH maupun BPNT. Namun sayang menurut Ina ibu dari Fasya, mereka sudah lama tidak mendapatkan bansos dari Pemerintah Pusat itu.
Ina mengatakan, sebelumnya mereka pernah mendapatkan BPNT namun sudah lama tiba-tiba berhenti. Begitu juga PKH sebetulnya pernah mendapatkan, namun pada Januari 2022 tak pernah lagi mendapatkan bansos tersebut.
“ Dulu pernah dapat bansos kombo (BPNT) tapi sudah lama berhenti tidak lagi menerima. PKH juga pernah dapat tapi sejak Januari 2022 tidak lagi pernah dapat,” kata Ina.
Ina sangat berharap bisa mendapatkan kembali bansos tersebut. Terlebih lagi saat ini mereka diuji dengan anak yang tak punya anus.
namun miris sekali, di Kabupaten Garut sendiri belum lama ini ramai adanya temuan kasus PNS dapat bansos. Hal ini tentunya harus mendapat perhatian Pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem bansos di masyarakat.
Sementara itu, sebelumnya Anggota Komisi IV DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan mengaku sudah koordinasi dengan Dinas Sosial kaitan bansos bagi keluarga Fasya ini.(gilang)