Site icon Bircunews

ESI Garut Ubah Stigma Negatif Game Online Lewat Piala Kemerdekaan

Bupati Garut mengapresiasi langkah ESI Kabupaten Garut dengan memberikan kesempatan Bersekolah Secara Gratis

GARUT – Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman membuka secara resmi Piala Kemerdekaan dengan tema “Jangan Jadi Pecandu, Jadilah Atlet Yang Membanggakan Daerahmu!”, digelar di Kopi Tiluwan, Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu 27 Agustus 2022.

Acara ini diinisiasi oleh E-Sport Indonesia (ESI) Kabupaten Garut dengan tiga kategori game yang diperlombakan, yaitu Mobile Legends , Free Fire, dan PUBG.

Wakil Bupati Garut menyambut baik piala Kemerdekaan ini yang juga turut diikuti atlet-atlet E-Sport dari Provinsi Jawa Bara.

Acara ini menurut Helmi Budiman merupakan salah satu kreativitas para atlet E-Sport untuk mengasah kemampuannya.

Terkait dengan stigma negarit mengenai game online di masyarakat, Helmi Budiman mengatakan bahwa para atlet ini dipersiapkan dengan baik. Sehingga nantinya bisa membanggakan Kabupaten Garut.

“Jadi bukan candu tadi sebagaimana juga tagline kita dan itu yang dikhawatirkan orang tua. Ini bukan candunya, tapi bagaimana ini menjadi atlet yang bisa karena ini kan (sama seperti olahraga) catur, sama olahraga otak dan olahraga jari,” ucapnya.

BACA JUGA: Dekranasda Garut Kenalkan Tenun Khas Garut di Ajang Fashionality Modest Mode 2022

Dalam kesempatan ini, Helmi Budiman juga mengapresiasi langkah ESI Kabupaten Garut yang memberi perhatian bagi para atlet maupun para penggemar game online. Yaitu dengan memberi kesempatan agar bisa bersekolah secara gratis sampai mendapatkan ijazah.

“Jadi tetap seimbang antara bagimana menyiapkan di bidang yang lain dan olaharga ini, ini harus seimbang sehingga masa depannya betul-betul ya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua ESI Kabupaten Garut, Widi Nugraha menyampaikan, pertandingan ini diikuti oleh kurang lebih 150 tim peserta yang dilaksanakan selama dua hari.

Widi menjelaskan, salah satu tujuan diselenggarakannya Piala Kemerdekaan ini adalah untuk mengubah pemikiran negatif di masyarakat terkait game online , dimana saat ini game online bisa menjadi salah satu sarana untuk meraih prestasi sebagai atlet E-Sport.

“Fungsi KONI melalui ESI ini itu adalah bagaimana cara memberikan edukasi kepada para atlet, main game dengan waktu yang lama dan terlalu banyak itu bukan seorang atlet, tapi itu pecandu,” tuturnya.

Ia menjelaskan, salah satu langkah edukasi kepada para penggiat game online adalah membatasi waktu bermain dengan waktu bermain tidak lebih dari 4 jam serta melakukan evaluasi permainan setelahnya.

“Jadi dari empat jam itu porsi bermainmya 12 kali bermain, 12 kali permainan itu di evaluasi, setelah melakukan evaluasi mereka akan meng set up kembali dan juga berlatih pemanasan juga nah seperti itu yang kita lakukan,” katanya.

Terkait sekolah gratis, Widi menjelaskan bahwa tidak hanya atlet yang disekolahkan namun juga para penggiat E-Sport yang tergabung di ESI. Menurutnya, ini merupakan sebuah perhatian dari ESI Kabupaten Garut yang telah menjadi rumah bagi para penggiat E-Sport di Kabupaten Garut.

“”Itu (diberikan ijazah) SMP nanti dilanjut sma ada sepuluh, jadi yang SMP sudah lulus sekarang masuk ke SMA nya kejar paket itu. (total) ada 17, kalau atlet ESI semuanya ada 64 atlet khusus Garut jadi itu bermacam macam dari lima kategori games,” tandasnya.(gilang)

Bircunews

Bircunews.com merupakan perusahaan media. Bircunews.com hadir untuk memberikan informasi yang berimbang, informatif, edukatif, yang sesuai dengan pedoman undang-undang pers no 40 tahun 1999.

Exit mobile version